Rabu, 25 Januari 2012

"Renungan Untuk Saudaraku"


Assalamu'alaikum,wr.wb..

Segala puji bagi Allah swt penguasa sekaligus pengatur bumi dan segala isinya. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw penyandang Al-Amin dan teladan yang mulia.

Berangkat dari realitas kehidupan lahir batin, dimana kebahagiaan dan kesedihan, kelapangan dan kesempitan selalu mewarnai setiap jiwa manusia.

“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.( Q.S Al-Hadid : 22 )

Dan orang-orang yang Sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. ( QS Ar-Ra’d 22-24 )

Sesungguhnya jika keyakinan ini telah tertanam dalam diri anda dan bersemayam dalam nurani anda tentu musibah akan terasa bagaikan pemberian, ujian akan terasa bagaikan anugerah dan semua kejadian yang dialami akan terasa bagaikan medali dan tanda penghargaan. ” Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, niscaya Allah akan memberinya cobaan. “ Oleh karena itu suatu musibah , cobaan  ,  ujian yang kadang menghinggapi dalam sisi kehidupan ini, kita tidak akan gelisah dan khawatir, karena sesungguhnya yang maha pencipta telah memutuskannya, ketetapan-Nya telah dituangkan,  pilihan memang menghendaki demikian.  hanya Dia lah yang memilihnya, Pahala telah dihasilkan dan dosa telah dihapuskan.

Selamat kepada mereka yang mengalami cobaan atau ujian atas kesabaran mereka dan keridhoan mereka kepada takdir Allah swt Yang Maha Memberi, Yang Maha Mengambil, Yang Maha Menyempitkan, Yang maha melapangkan Rizki.

Ketegangan urat syaraf kita tidak akan reda, kegundahan jiwa kita tidak akan tenang dan keraguan kita tidak akan lenyap sebelum kita beriman kepada Qadha dan Qadar nya Allah yang telah mencatat dan memutuskan semua kejadian yang akan kita alami.
Oleh karena itu, jangan biarkan diri kita terpuruk oleh penyesalan. Janganlah kita merasa yakin bahwa diri kita bisa menghindari cobaan sekarang agar tidak menuai pahitnya di akhirat, Jangan sampai kita mengatakan ” Sekiranya jika dahulu kulakukan begini dan begitu, tentulah kejadiannya tidak akan seperti sekarang ini ” , Akan tetapi katakanlah ” Allah swt telah mentaqdirkan demikian dan semua yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi”.

Saudaraku,
Ketahuilah bahwa sesudah lapar pasti ada kenyang,
sesudah dahaga pasti ada segar,
sesudah melek pasti ada tidur,
sesudah sakit pasti ada sembuh,
orang yang mengalami kesusahan pasti akan ada kemudahan,
satu kesulitan diapit oleh dua kemudahan,  
penderitaan pasti akan berakhir, dan kegelapan pasti akan lenyap.
Bersama tangisan pasti akan ada senyuman,
bersama ketakutan pasti ada rasa keamanan dan bersama kegelisahan pasti akan ada ketenangan.

Oleh karena itu, janganlah kita bersempit dada, karena mustahil suatu keadaan yang menyengsarakan akan berlangsung terus menerus tanpa ada perubahan. Ibadah yang paling utama adalah menunggu datangnya kemudahan mengusir kesulitan.

Jika kita terbentur suatu misibah lihatlah sisi cerahnya,” jika dihadiahkan kepada kita seekor ular ambil saja kulitnya yang berharga “, “ jika kita disengat kalajengking ketahuilah bahwa racunnya mengandung serum yang ampuh untuk melawan racun ular berbisa. ”

Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal itu lebih baik bagi kalian” 
(QS.AL-Baqarah : 216)

Kepada siapa orang yang mengalami kesulitan akan mengadu?
Kepada siapa orang yang tertimpa musibah akan minta tolong?
Kepada siapa semua yang ada di alam ini bergantung?
Kepada siapa semua makhluk akan meminta?
Nama siapa yang akan selalu disebut-sebut oleh semua lisan dan disanjung oleh semua hati? 
Sesungguhnya… Kepada Dia-lah Alloh swt.

Sudah menjadi keharusan kita, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, senang ataupun susah, kita harus segera mengungsi kepada-N-ya, menangis, merendahkan diri dan bertaubat kejalan-Nya.
Pada saat itulah bantuan dan pertolongan akan datang menjemput kita, kemudahan dan jalan keluar akan segera tiba dari sisi-Nya.
Nantikanlah kemudahan dari-Nya, gencarlah menyebut nama-Nya, berbaik sangkalah kepada-Nya dan beribadahlah kepada-Nya dengan sebaik-baiknya.

Janganlah kita menyesali atas ujian yang menimpa diri kita ini atau bahkan menghindarinya, karena sesungguhnya Alloh telah mentaqdirkannya demikian dan jika kita sukses dengan ujian ini, Allah swt menyiapkan pahala dan syurga sebagai gantinya. Karena setiap ujian telah dipersiapkan pahala, dan tempat yang mulia berupa syurga di akhirat.
Insya Alloh kalau kita bersabar dan semata-mata mencari ridho Allah dengan ujian yang menimpa diri kita, mudah-mudahan Allah swt akan menggantinya kelak syurga dari hasil ibadah kita yang penuh keikhlasan dan diridhoi Allo swt.

Mudah-mudahan dengan niat dakwah kita yang semula merupakan pembelajaran maka niatkanlah dengan keikhlasan dengan tujuan ibadah dan dakwah islam akan terus bergema, kontinyu dan menerangi sisi kehidupan kita lebih cerah kedepannya.
Sesungguhnya usia dunia ini sangat pendek dan kekayaan yang ada tiada harganya, sedang pahala di akhirat lebih baik dan lebih kekal.

Barang siapa yang mengalami kelelahan di dunia karena melaksanakan ketaatan atau mendapat ujian atau cobaan maka ia akan memperoleh kerehatan di akhirat.
Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan, sedang dia dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Alloh akan memberikan kepada kita kehidupan yang lebih baik  dan “ Sesungguhnya Alloh akan memberikan balasan kepada kita dengan pahala yang lebih baik atas apa yang telah mereka kerjakan”

Makna kehidupan baik yang sesungguhnya, yaitu bila jiwa kita merasa tenang dengan janji tuhannya yang pasti dipenuhi, hati mereka kokoh dengan kecintaan kepada tuhannya, nurani mereka bersih dari berbagai bahaya akibat penyimpangan, emosi mereka tenang dan tegar dalam menghadapi berbagai cobaan, dan hati mereka tabah menghadapi segala cobaan dan ridho dengan taqdir yang telah diterimanya.

Mudah-mudahan bermanfaat, mohon maaf atas segala khilaf, selamat menuju gerbang Kebaikan, Selamat beribadah dan selamat berdakwah, mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang beruntung, Amin.

your sister
 051109

1 komentar:

RAHMAT PRIYONO mengatakan...

Alhmdulillah, mksh