Jumat, 27 Januari 2012

Mari Kita Renungkan Sebelum Terlambat [ Pengingat bagi yang lupa ]




Saudaraku,..

Kita datang dari tiada menjadi ada. Datang lewat proses kelahiran dari seorang ibu. Sekarang kita ada di alam dunia & sekarang kita sedang menjalaninya.
Apakah kehidupan kita hanya sampai di dunia saja? Tentu tidak!
Masih banyak lagi fase-fase perjalanan kehidupan manusia, yaitu kehidupan setelah mati.
Hidup di dunia hanyalah sementara dan tidak lama lagi kita akan menuju ke alam akhirat.

Mati adalah rahasia Alloh swt. Boleh jadi sebentar lagi nyawa kita diambil oleh Sang maha Perkasa.
Jadi hari esok bukan jaminan kita bisa hidup di dunia fana ini.
Kita datang di dunia ini hanya singgah sebentar saja, intinya hidup di dunia ini hanya mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk bekal kehidupan di akhirat.
Percaya atau tidak bahwa kita tidak selamanya di dunia, kita pasti akan meninggalkannya. Karena tujuan akhir kehidupan manusia bukan di dunia melainkan di akhirat.

Saudaraku,

mati merupakan pintu yang sangat tipis, sedikit saja kita  terpeleset maka boleh jadi kita akan menabrak pintu itu yaitu pintu kematian, setelah kita mati barulah menyadarinya, namun sudah terlambat.
Jangan anggap kita msh muda kemudian santai-santai aja dan menunggu sampai usia tua baru bertaubat dan rajin ibadah .
Perlu diketahui kematian bukan harus berurutan seperti antrian hendak membeli tiket, bukan mulai dari yg tua dulu baru yang muda tapi semua sudah menjadi ketetapan  dan rahasia Alloh swt.
Di dunia ini tidak ada satupun benteng yang kuat untuk berlindung dari kematian.
Tidak ada dokter yang hebatpun yg bisa menyembuhkan dari kematian.

Saudaraku,...

yang tidak ingin menderita dalam perjalanan yang tiada batas di akhirat, yang tidak ingin menyesal dalam penyesalan yang tidak pernah berkesudahan.
Bagaimanapun sengsara dan sulitnya perjalanan di dunia ini, tapi…
masih ada tempat perlindungan,
masih ada jalan keluar dari segala kesulitan,
masih banyak pohon yang tumbuh,
masih banyak buah yang dapat di makan,
masih banyak air yang dapat di minum,
masih banyak lagi rizki dari Alloh yg terhampar di jagad raya ini.

Jika kehabisan akal masih ada teman yg bisa membantu,
jika ditimpa musibah masih ada saudara teman atau tetangga yang dapat menolong,
 jika menderita sakit masih ada obat penawar dan masih ada tetangga , saudara dan sahabat yg menghibur.
Dan masih banyak lagi kemudahan dari Alloh swt.
Mari kita ingat selalu kepada Alloh swt disaat berbaring, saat duduk dan saat berdiri, serta menghambakan hanya kepada Alloh swt tanpa menyekutukanNya.
Hidup di dunia tidak akan lama, biarpun lama tapi tidak akan abadi, dan kita pasti akan meneruskan perjalanan... Yaitu :

Keakhirat...itulah tujuan kita.







Semoga renungan ini bermanfaat bagi diriku, keluargaku & saudaraku, Amin

Syair " DALAM PERSIMPANGAN JALAN "


Malam itu Popeye merasakan penatnya perjalanan di samudera luas yang sepi & mencekam
Langkahnya mulai terasa lelah menyusuri lautan kehidupan yang tak bertepi
Menantang hempasan dan deburan ombak yang semakin besar.
Kini saatnya Popeye harus memilih…
Berlayar menantang arus atau menantang angin?
Memang pilihan sangat sulit, karena diantara jalan pilihannya yang penuh resiko

Makin jauh Si Popeye melangkah, makin dalam lagi dicekam prahara besar.
Seperti hendak makan buah SIMALAKAMA sulit untuk dipilih
Tapi Popeye harus segera menentukan pilihan!
Harus ada yang terluka, atau memang semua terluka, ibarat nasi sudah jadi bubur, mau tidak mau bubur harus dimakan.

Sekarang Si Popeye masih berdiri di persimpangan jalan itu.., maju tidak!..mundur pun tidak!
Sementara waktu terus berjalan & menggerogoti setiap sisa umur yang terus berkurang
Kabut tebal selalu menyelimuti perjalanan Si Popeye membuat jarak pandangnya terbatas
Lama nian kabut itu selubungi perjalanan ini & tak kunjung usai

Si Popeye rindukan seberkas cahaya yang dapat menembus gelapnya malam~malam kelam
Yang sanggup terangi jalan dari pekatnya pikiran & hempasan badai
Sekejap Si Popeye menuju genangan air hujan di lantai tugasnya
Sejenak si Popeye bercermin, nampak wajahnya mulai tua & kusut

Wahai sang malam, ...
bentangkanlah kedua tanganmu agar Si Popeye dapat merebahkan kepalanya sejenak
Yang tak henti merasakan lelah & penatnya perjalanan berliku
Agar Si Popeye dapt rasakan teduhnya pelukanmu walau sekejap

Wahai angin,...
Hembuskanlah selalu nafas iman kedalam sukmanya
Agar hatinya tetap tegar & ikhlas dari segala cobaan
Dari cobaan yang bgitu berat , yang Engkau berikan ya Allah..
Popeye selalu berharap dari hasil buah perjalanan yang panjang ini
Semoga dapat mendapatkan sepetak tempat berlabuh yang damai
Dari ganasnya gelombang & dari pekatnya kabut yang berkepanjangan
Semoga Si Popeye termasuk orang yang bersyukur, Amin.


 Sang pujangga
Java sea 130110

Top of Form
Bottom of Form


Top of Form
Bottom of Form