Arti Sihir secara Bahasa
Al Azhari berkata: Sihir ialah amal perbuatan
yang dilakukan dengan mendekatkan diri kepada syetan dan dengan pertolongan
darinya.
Arti asal ‘sihir’ ialah memalingkan sesuatu
dari hakekatnya kepada selainnya; seolah-oleh penyihir melihat kebatilan dalam
bentuk kebenaran dan membayangkan sesuatu tidak menurut yang sebenarnya
(Lisanul Arab 4/348).
Syamr meriwayatkan dari
Abi Syaibah, ia berkata : Orang Arab menamakan sihir
dengan sihir karena ia mengubah kesehatan menjadi penyakit (
Idem).
Ibnu Faris berkata : Sihir ialah mengeluarkan
kebatilan dalam bentuk kebenaran. (Mishbah (267)).
Di dalam Muhithul Muhith disebutkan : Sihir ialah
mengeluarkan sesuatu dalam bentuk penampilannya yan terbaik sehingga sesuatu
nampak mempersona, (Muhithul Muhith hal.399).
Arti Sihir menurut Istilah Syari’at
Fakhruddin Ar Razi berkata : Sihir menurut
tradisi syariat ialah setiap perkara yang tersembunyi sebabnya dan dibayangkan
tidak sebagaimana yang sebenarnya sehingga tak ubahnya seperti pengelabuan dan
penipuan (Misbahul Munir : hal.368).
Ibnu Qudamah Al Madisi berkata : Sihir ialah
buhul, mantra dan perkataan yang diucapkan atau ditulis atau dibuat sesuatu yang
berpenagruh pada jasad orang yang disihir atau pada hati dan akalnya tanpa
menyentuh secara langsung. Sihir adalah sesuatu yang memang terjadi. Diantaranya
ada yang sampai menimbulkan kematian, sakit, menghalangi seorang suami untuk
menggauli istrinya, menceraikan sesorang dari istrinya, menimbulkan kebencian
atau cinta antara dua orang dan lain sebagainya ( Al Lughni 10/104).
Ibnu Qayyim berkata : Sihir ialah persenyawaan
dari berbagai pengaruh ruh-ruh jahat dan interaksi kekuatan-kekuatan tabiat
dengannya ( Zaadul Ma’ad, 4/127).
Definisi Sihir
Ialah kesepakatan antara penyihir dan syetan
bahwa penyihir akan melakukan sebgaian perbuatan yang diharamkan atau beberapa
bentuk kemusyrikan sebagi imbalan bantuan dan ketaatan syetan terhadapnya yang
menyangkut hal-hal yang diinginkannya.
Sarana Tukang Sihir dalam Mendekatkan Diri pada
Syetan
Di antara tukang sihir ada
yang menjadikan Mushaf (Al Quran) sebagai alas kaki untuk masuk ke WC.
Ada yang menulis sebagaian ayat
Al Quran dengan menggunakan kotoran atau menulisnyua dengan darah haid.
Ada pula yang menulis sebagian
ayat Qur`an di telapak kakinya atau menulis AL Fatihah secera sungsang
(terbalik).
Di antara mereka ada yang shalat tanpa wudhu atau tetap dalam
keadaan junub. Ada pula yang
menyembelih untuk syetan dan tidak meyebut nama Allah pada waktu menyembelih
kemudian melemparkan sesembelihan tersebut ke suatu tempat yang telah ditentukan
oleh syetan ( Wiqayatul Insan hal.14).
Ada yang berbicara kepada bintang-bintang dan
bersujud kepadanya. Ada yang
menggauli ibu atau anak perempuannya. Ada yang menulis mantar-mantra dengan lafaz-lafaz yang mengandung
kekufuran.
Dari sini jelas bagi kita bahwa jin tidak akan
membantu tukang sihir dan menjadi pelayan (Khadam) nya kecuali dengan suatu
imbalan. Semakin besar kekufuran seorang tukang sihir maka akan semakin besar
pula ketaatan syetan kepadanya dan semakin cepat melaksanakan perintahnya. Jika
tukang sihir tidak mau melaksanakan kekufuran tersebut maka syetan pun tidaka
mau menjadi khadamnya.
Jadi tuikang sihir dan syetan adalah dua sejoli
yang bertemu dalam rangka kemaksiatan kepada Allah.
Jika Anda perhatikan wajah tukang sihir maka akan
nampak kebenaran apa yang penulis sebutkan. Anda akan melihat kegelapan
kekafiran bertengger di wajahnya seperti mendung hitam.
Jika Anda kenali tukang sihir lebih dekat maka
Anda akan menyaksikan kehidupannya berada dalam kesengasaraan jiwa dalam hidup
bersama istri,anak-anaknya ataupun terhadap dirinya sendiri.Ia tidak bisa tidur
tenang, bahkan merasakan kecemasan-kecemasan dalam tidurnya berkali-kali,
disamping bahwa syetan-syetan itu sering menyakiti anak-anak dan istrinya dan
menimbulan pertengkaran diantara mereka. Maha Benar Allah yang berfirman:
”Dan barangsiapa berpaing dari perinagnatn-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS Thaha : 124).
BAGAIMANA TUKANG SIHIR MENDATANGKAN JIN?
Kesepakatan Antara Tukang Sihir dan syetan
Pada galibnya terjadi kesepakatan antara tukang sihir
dan syetan bahwa pihak pertama (tukang sihir) akan melakukan sebagian perkara
kemusyrikan atau sebagian perbuatan kafir secara jelas-jelas sembunyi-sembunyi
atau terang-terangan, dan sebagai imbalannya syetan akan melayani tukang sihir
dan menundukkan orang-orang yang melayani tukang sihir, atau menundukkan orang
yang akan melayani tukang sihir tersebut.
Pada dasarnya hubungan antara tukang sihir dan
jun yang ditundukkan tersebut adalah hubungan kebencian dan permusuhan. Dari
sinilah kemudian kita lihat bahwa jin ini sering menyakiti tukang sihir dengan
menganggu istri, anak-anak atau harta bendanya dan lain sebagainya, bahkan
kadang-kadang menyakiti tukang sihir ini dengan tidak disadarinya, seperti
selalu pusing, sulit tidur, selalu cemas dan lainnya. Bahkan para tukang sihir
rendahan ada yang tidak bisa punya anak karena jin khadamnya telah membunuh
janinya ketika masih di dalam perut sebelum sempurna pencipataannya. Hal ini
sangat masyhur di kalangan tukang sihir hingga sebagian mereka ada yang
meningalkan sihir agar bisa punya anak.
Bagaimana tukang sihir mendatangkan jin ?
Ada banyak cara
beraneka ragan yang seluruhnya mengandung kemusyrikan atau kekafiran yang nyata.
Penulis sebutkan ada delapan cara diantaranya menunjukkan kemusyrikan atau
kekafiran yang terdapat dalam setiap cara yang digunakkan. Saya sebutkan hal ini
karena sebagian kamum muslimin tidak bisa membedakan antara ‘ilaj Qurani
(pengobatan Qurani) dan pengobatan sihir.
Yang pertama bersifat imani dan yang
kedua bersifat syatehani.
Cara Pertama
Thariqatul Iqsam
( Bersumpah atas Nama Jin atau Syethan)
Tukang sihir masuk ke dalam kamar gelap kemudian
menyalakan api dan meletakkan sejenis dupa atau kemenyan di atas api tersebut,
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Jika ingin menceraikan, menimbulkan
permusuhan dan kebencian maka dia harus meletakkan kemenyan yang berbau tidak
enak.
Jika ingin menimbulkan rasa cinta atau
melepaskan ikatan , atau membuang sihir maka harus diletakkan kemenyan yang
berbau harum kemudian tukang sihir mulai membaca “jimat-jimat kemusyrikan”
yaiitu berupa mantar-mantra tertentu yang mengandung sumpah kepada jin atas nama
pemimpin mereka dan meminta kepada mereka dengan menyebut nama pemimpin mereka.
Selain itu, juga memuat bentuk-bentuk kemusyrikan lainnya seperti mengagungkan
tokoh-tokoh jin, istightsah kepad amereka dan lain sebagainya.
Hal tersebut dilakukan oleh tikang sihir dengan
syarat dalam keadaan tidak suci, dalam keadaan junub atau memakai pakaian najis
dan lain sebagainya.
Dari cara ini nampaklah bagi kita bahwa ;
-
Jin menyukai kamar gelap
-
Jinmendapatkanmakanan dari bau asap yang tidak disebutkannama Allah padanya.
-
Di anatara kemusyrikan yang nyata dalam cara ini ialah bersumpah atas nama jin dan istighatsah ( memeohon pertolongan ) kepad amereka, dan
-
Jin menyukai najis dan syetan mendekat kepada orang-orang najis.
Cara Kedua
Thariqatudz Dzabhi (Memotong Sembelihan)
Tukang sihir medatangkan seekor burung, binatang, ayam,
kerbau atau yang lainnya dengan sifat0sifat tertentu sesuai permintaan jin –
biasanya berwarna hitam karena jin mengutamakan warn ahitam – kemudian
menyembelihnya tanpa menyebut nama Allah (kadang-kadang penderita diolesi
darahnya dan kadang-kadang tidak) kemudian melemparkannya ke tempat-tempat
reruntuhan, sumur atau tempat-tempat kosong – yang biasa menjadi tempat tinggal
jin. Ketika melemparkannya juga tidak menyebut nama Allah kemudian kembali ke
rumahnya lalu mengucapkan “jimat kemusyrikan” kemudian memerintahkan jin sesuai
dengan tugas yang diinginkannya.
Dalam hal ini terdapat dua hal kemusyrikan yaitu :
Pertama, menyembelih untuk jin. Perbuatan ini adalah haram karena merupakan
sembelihan untuk selain Allah. Dan seorang muslim tidak boleh memekannya apalagi
melakukan perbuatan tersebut.
Kedua,
jimat kemusyrikan dengan lafaz atau mantar-mantra untuk menghadirkan jin.
Mantar-mantar ini mengandung kemusyrikan yang nyata,sebagaimana disebutkan oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Cara Ketiga
Thariqah Sufliyah ( Melakukan Kemaksiatan)
Cara ini terkenal di kalangan tukang sihir dengan cara
menistakan diri. Tukang sihir yangmenempuh cara ini memiliki sejumlah pembesar
syetan yang siap menjadi khadamnya dan melaksanakan perintahnya karena tukang
sihir ini telahmelakukan kekufuran dankemusyrikan yang paling besar dan keji.
Semoga Allah melaknatinya.
Tukang sihir yang menempuh cara ini disyaratkan harus
melakukan sejumlah dosa besar seperti melakukan berbagai hal haram seperti
homoseksual, zina, atau mencela agama. Semua ini dilakukan dalam rangka mencari
ridho syetan.
Cara Keempat
Thariqatul Tankis ( Menulis Ayat-ayat Allah dengan Sungsang)
Dalam hal ini tukag sihir menulis salah satu
surat-surat Al Quran dengan huruf-huruf terpisah secara sungsang yakni dari
belakang ke depan kemudian mengucapkan jimat kemusyrikan sampai jin yang
diinginkan datang untuk diperintahkan. Cara ini juga diharamkan di samping
mengandung kemusyrikan dan kekufuran.
Cara Keenam
Tahriqatut Tanjim ( Mneyembah Bintang)
Cara ini dikenla juga dengan nama Ar Rashdu (
mengintai bintang) karena tukang sihir menunggu0nunggu munculnya bintangtertentu
kemudian berbicara kepadanya dengan bacaan-bacaan sihir lalu membaca
mantar-mantar lain yang mengandung kemusyrikan dan kekufuran kepada Allah.
Setelah itu melakukan bebrapa gerakan yag menurt mereka merupakan ibadah kepada
bintang, sekalipun orang yang menujum tak menyadarinya. Ini merupakan ibadah dan
ta’zim kepada selain Allah. Setelah itu syetan-syetan akan memenuhi perintah
tukang sihir tersebut.
Jelas, cara ini merupakan ta’zim (pengaggungan)
dan istighasah ( memohon pertolongan) kepada selain Allah. Semua
merupakan kemusyrikan, belum lagi mantra-mantra kemusyrikannya.
Cara Ketujuh
Thariqatul Kaffi ( Melihat melalui telapak tangan)
Di dalam cara ini tukang sihir menghadirkan anak kecil
yang belum aqil balik dengan syarat tidak dalam keadaan berwudhu, kemudian
mengambil telapak tangan kiri tersebut lalu menggambar segi empat di
atasnya.
Di sekitar segi empat itu ditulis mantar-mantar sihir
–tentu saja mengandung kemusyrikan. Mantra-mantar ini ditulis di sekitar segi
empat dari empat penjuru kemudian di telapak tangan anak ini di tengah tersebut
dilatakkan minyak dan bunga berwarna biru. Dalam keadaan inuilah si anak itu
melihat telapak tangannya. Kemudian si tuakng sihir memabacakanmantara-mantra
kakafiran. Tak lama kemudia sia naka kecuila seolah-olah melihat beberapa gambar
yag bergerak-gerak di telapak tangnnya,kemudian si tukang sihir menanyakan
kepada anak kecil tersebut segala yang dinginkannya.
Biasanya cara ini digunakan untuk mencari barang yang
hilang. Tidak diragukan lagi bahwa cara ini mengandung kekufuran dan
kemusyrikan.
Cara Kedelapan
Thariqatul Atsar ( Memanfaatkan Benda Bekas Pakai)
Di dalam cara ini tukang sihir meminta
benda beka spakai seperti sapu tangan, pakaian dalam dan benda apa saja yang
mengandung bau keringat pemiliknya. Kemudian mengikat benda tersebut seraya
dibacakan surat At Takatsur atau
surat lainnya dengan suara keras
kemudian dilanjutkan dengan mantra-mantra kemusyrikan yang dibaca suara lirih
kemudian memanggil jin untuk melaksanakan perintahnya.
Cara ini mengandung beberapa penipuan antara lain :
1. Pengelabuan karena solah-oah tuakng sihir mengobati dengan Al Quran
padahal tidak demikan adanya. Rahasia kemusyrikan terletak pada mantra yang
dibaca dengan suara lirih.
2. Isti`anah ( meminta bantuan) kepad ajin, memanggil mereka dan berdoa
kepada mereka. Kesemua ini adalah masalah kemusyrikan kepada Allah Yang Maha
Agung
3. Jin itu banyak dustanya. Anda tidak tahu apakah jin itu tersebut jujur atau dusta.
Tanda-tanda Tukang Sihir
Apabila Anda temukan salah satu tanda dari tanda-tanda
berikut ini maka tidak diragukan lagi bahwa ia tukang sihir. Tanda-tandanya
ialah :
-
Bertanya kepada penderita tentang namanya dan nama ibunya.
-
Mengambil salah satu benda bekas pakai penderita.
-
Kadang-kadang meminta binatang denga sifat-sifat tertentu untuk disembelih.
-
Menulis jimat-jimat tertentu
-
Membaca mantra-mantra yang tidak dipahami.
-
Memberi ‘hijab’ atau kerudung yang mengandung segi empat di dalamnya dan ada beberapa huruf atau nomor di dalamnya.
-
Memerintahkan penderita agar menghindari orang (`uzlah) selama masa-masa tertentu di kamar yang tidak kemasukkan matahari. Orang menyebutnya “nyepi”.
-
Kadang-kadang meminta penderita agar tidak menyentuh air pada masa-masa tertentu biasanya 40 hari. Tanda ini menunjukkan bahwa jin yang melayani tukang sihir tersebut beragama Nasarani.
-
Memberi penderita benda-benda yang harus ditanam di tanah.
-
Memberi penderita bebearpa kertas untuk dibakar dan berasap dengannya.
-
Berkomat-kamit membaca sesuatu yang tidak dipahami.
-
Kadang-kadang tukang sihir memberitahukan kepada penderita tentang namanya dan lain-lain.
-
Menuliskan kepada penderita huruf-huruf atau potongan di kertas atau di piring dari tembikar berwarna putih dan memerintahkan penderita untuk melarutkannya dan meminumkannya.
Jika Anda sudah tahu bahwa seseorang adalah tukang
sihir, maka janganlah Anda pergi kepadanya.
Jika Anda masih juga pergi, maka
Anda terkena sabda Rasulullah
“ Barangsiapa mendatangi tukang sihir kemudian
membenarkan apa yang dikatakannya maka sesungguhnya di telah kafir kepada apa
yang diturunkan Muhammad shalalalhu `alahi wasallam”(Al Bazzar, hadits
hasan)
Demikianlah beberapa nasiehat buat kita
semua. Mudah-mudahan bermanfaat dan berguna.
Sumber : Sihir dan Cara
Pengobatannya : Robbani Press,1995. Syaikh Abdu Salam Bali.
Sent by : http://www.islamiy.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar