I. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MARAH
Sebenarnya ada
banyak pelajaran dari marah, yaitu diantaranya kita dapat melihat sisi baik dan
buruknya orang yang sedang marah, coba anda sekali-kali kalau sedang
marah-marah bercermin, apa yang terjadi perubahan pada raut wajah anda..? Raut
wajahnya jadi jelek kan..? yupz betul..!
Ada banyak
sebab yang bisa membikin orang meluapkan marahnya, baik muncul dari diri
sendiri ataupun mungin dari pengaruh luar. Tapi jarang sekali ditemukan orang
ujug-ujug
( tiba-tiba ) marah tanpa sebab, mungkin gak ada kali yaa..?
Mari
kita cari tahu Faktor-faktor yang bisa menyebabkan orang menjadi Marah
A.FAKTOR KETURUNAN
Bahwa gen-gen
dapat merekam pengalaman tingkah laku yang kita miliki, walaupun intinya gen
hanya mewarisi sifat-sifat dasarnya saja.
Contohnya jika kebiasaan seorang ibu sedang hamil sukanya cemberut dan
marah-marah terus, bisa-bisa nanti anaknya jika sudah lahir terbawa kebiasaan
ibunya saat hamil yang sukanya marah-marah. Penelitian ini telah disimpulkan oleh
Prof. Kazuo Marakami dari Jepang , dengan teorinya “Nyala Padam”
Makanya para
ibu-ibu yang sedang hamil jangan sukanya marah-marah terus, bikinlah suasana
yang tenang, sabar , giat beramal dan banyak membaca Al Qur’an serta selalu mendekatkan
diri pada Alloh swt . Agar nanti anaknya mempunyai kebiasaan yang baik juga.
Ada kata
pepatah “ Buah jatuh tidak jauh dari Pohonnya “ Maksudnya kita bisa
melihat cerminan dan tabiat keluarganhya, biasanya ada dari salah satu garis
keturunannya yang memang Hobbi nya demikian, yaitu suka Marah.
B.PENGARUH LINGKUNGAN
Lingkungan juga
bisa jadi penyebab Marah, dalam hal ini termasuk lingkungan keluarga . Ada
kebiasaan masyarakat kita yang menyelesaikan masalah dengan marah-marah. Dan
saat-saat ini jika kita lihat banyak juga orang sering menggunakan sikap marah
sebagai aji pamungkasnya sehingga mereka piker jika dengan marah perkara akan
selesai.
Marah juga bisa
dianggap alat protes yang paling jitu, bahkan marah juga bisa jadi senjata
sakti untuk menakut-nakuti serta menampakkan kekuatan seseorang. Meski
sejatinya buntut dari semua itu jadi jelek.
C.GUMEDE (Jawa ) alias SOMBONG
Ingin selalu
dihargai dan Ambisinya mau diatas terus serta tidak mau kalah, merasa dirinya
lebih baik dari semua orang dan tidak bisa menghargai yang lain, ternyata bisa
bikin orang cepet naik darah.
Jika seseorang
telah dihinggapi rasa ini maka ia akan menjadi pribadi yang mudah sekali marah
dan mudah sekali tersinggung.
D.DEBAT KUSIR
Berdebat sih
boleh-boleh aja.., asal pakai etika dan norma agama. Tapi tidak demikian
seperti debat kusir alias debat omong kosong belaka. Forum yang awalnya untuk
bertukar pikiran justru malah akhirnya akan menimbulkan pertikaian atau
perkelahian. Awalnya sih adu pendapat dan adu mulut, tapi.. lama kelamaan
ujung-ujungnya jadi adu otot.
Itu disebabkan
karena gak ada yang mau mengalah, jika memang maksud anda baik ya mbok
disampaikan dengan baik-baik, tapi jika disampaikan dengan marah-marah ya
jadinya berantem Dech..!
E.BERCANDA YANG KELEWAT BATAS
Kadang niat
baik untuk membuat orang tertawa dan tersenyum untuk orang lain, kadang
selamanya tidak berakhir mulus. Bermula dari Ledekan (jawa) alias ngerjain dan
candaan seseorang yang bermaksud guyon alias bercanda namun amarah seseorang
juga bisa meledak hebat. Bisa jadi karena bercanda yang kelewat batas, misalnya
bercanda sesuatu yang bersifat pribadi, apalagi jika sampai menyangkut Harga
diri.. Wahh..! bisa-bisa perang dunia ke III bisa meledak lagi dech..!
Bercanda sih
boleh.., tapi yang sewajarnya saja. Jaga diri , jaga kata-kata dan ingat
batasan dalam bercanda.
F.KURANG ILMU
Hal ini sering
terjadi di masyarakat kita, terutama antara atasan dengan bawahan.
Kalau bawahannya mengerjakan salah sedikit saja marahnya gak ketulungan.
Padahal belum tentu si bos tau. Ataupun antara senior dengan yunior, antara
kaka dengan adik ataupun sesame teman, apalagi jika marahnya sambil
membanding-bandingkan dengan yang lain. Isinya nyalahin orang aja padahal belum
tentu dirinya tahu.
II. TIPS MEREDAKAN MARAH
a) Tetap Sadar & Sabar, Marah pun boleh tapi lihat sebab yang membikin
kita marah seberapa parahnya, dan segera memaafkan.
b) Istighfar, agar kita dalam memarahi
seseorang tidak dibarengi oleh syetan
c) Hirup nafas dalam-dalam sejenak dan
keluarkan perlahan-lahan, agar tingkat marahnya stabil dan cepat reda.
d) Pindah tempat sejenak dan minum air putih,
untuk mengurangi ketegangan / stress serta mengendalikan pernafas agar bisa teratur dan stabil.
III. PAHALA DARI REDAKAN MARAH
Raih Cinta kasih dari Allah swt
Firman Allah swt “ Dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebaikan ( QS.Ali imran 3:134 )
Antarkan Masuk Surga
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra, ia
berkata, Wahai Rasulullah tunjukkan aku sebuah amalan yang bisa memasukanku ke surge,
beliau menjawab,” Jangan marah maka kamu berhak atas surge.” HR.Tabrani dan
Ibnu Hibban
Mendapatkan Tempat Yang Mulia
Tidak banyak
orang yang mampu menahan emosi ketika sedang marah, Hal inilah yang dikatakan
pemenang dan begitu istimewa disisi Allah swt. Meskipun ia bisa marah namun
bisa meredamnya.
Tentu Allah swt
sudah memberikan yang setimpal sebagai imbalannya, ia akan diperlakukan
istimewa. Kelak ia akan dipanggil Allah
swt diatas makhluk sekalian di hari Kiamat hingga ia bebas memilih Bidadari
manapun yang dikehendaki.HR.Ahmad, Abu DAUD dan Turmudzi dari Ibnu Abbas ra.
Tambah Stock Iman
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra ia
berkata,Rasulullah saw bersabda “Tidak ada tegukan yang saya sukai dari tegukan
hamba yang redam amarah, tidaklah hamba Allah akan penuhi keimanan dihatinya.
Amalan Yang Paling Utama
Hal ini
digolongkan utama mungkin karena mengatasi masalah yang rumit dan perlu kesabaran
yang tinggi. Dan karena itu pula mengatasi marah dikategorikan sebagai amalan
yang sangat penting dan utama.
Dari Ibnu Umar ra berkata,” Rasulullah saw
bersabda,” Tidak ada amalan yang lebih agung pahalanya disisi Allah swt dari
redaman amarah seseorang hamba guna mencari Ridho-NYA” HR.Ahmad Ibnu Majah
SEMOGA SEKARANG ANDA SUDAH MENINGGALKAN
HOBBY MARAH-MARAH,AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar