Musibah adalah hilangnya sesuatu yang kita sayangi, seperti
kekayaan, kendaraan.
Bisa juga berupa hilangnya orang yang dicintai, seperti
kematian orang tua, suami,istri dan anak. Juga bisa berupa hilangnya
kesehatan,jabatan, kehormatan atau harga diri.
Sifatnya dunia adalah fana alias tidak abadi. Orang-orang
yang kita cintai akan meninggalkan kita, atau malah sebaliknya kita yang
meninggalkan mereka terlebih dahulu. Ini adalah musibah yang tidak bisa dihindari.
Kehilangan pekerjaan,harta dan jabatan bisa menimpa siapa saja dan kapan saja.
Jika hari ini kita selamat dari musibah, mungkin besok tidak,
jika hari ini yg tertimpa musibah saudara kita, mungkin besok giliran kita.
BILAMANA
MUSIBAH TERJADI DAN BAGAIMANA MENGATASINYA
Ulah Manusia sendiri Tak dipungkiri sesungguhnya musibah datang karena kesalahan kita sendiri, seperti tidak taat aturan dan hUkum-hukum Allah swt, baik yang bersifat alamiah atau hukum Al Quran.
Namun, Ada hakikat dari musibah yang sering kita lupakan, yaitu :
-Musibah
merupakan ujian dari Allah swt.
-Musibah
merupakan azab dari Allah swt.
Jika kita mendapatkan Musibah jangan di tolak, kita tidak bisa menolak musibah karena ia sifatnya alamiah.
Jika kita mendapatkan Musibah jangan di tolak, kita tidak bisa menolak musibah karena ia sifatnya alamiah.
Wasiat rasulullah saw : ‘'Hiduplah sesukamu, tapi ingatlah
bahwa kalian akan mati dan cintailah orang yang kamu cintai, tapi ketahuilah
bahwa nanti kalian akan berpisah'’
Sebagai contoh ada dua orang yang menghindari musibah yang
sama, tapi reaksinya bisa berlainan. Yang satu dengan sabar dan ikhlas dan
satunya menerima dengan penuh penderitaan. Akhirnya kita bisa membedakan antara
musibah dan derita.
Musibah adalah
realitas obyektif diluar diri kita
Derita adalah
realitas subyektif atau gambaran di dalam
pikiran kita.
Musibah merupakan sesuatu diluar kendali kita dan Derita
terletak pada pilihan kita sendiri. Sehingga tidak aneh jika ada orang yang
menderita luar biasa setelah mendapat musibah, walau musibahnya tak seberapa. Tapi
ada orang yang biasa saja, bahkan menjadi bahagia tertimpa musibah yang berat.
Kesimpulaannya, cara
menyikapi musibah itulah yang paling penting.
Rahmat di balik Musibah orang islam tidak boleh tenggelam dalam kesedihan yg lama. Boleh bersedih tapi tidak boleh menderita. Bagi orang yang beriman musibah adalah ujian, maka akan mereka dihadapi dengan tenang, sehingga bisa lulus ujiannya dan disisi Allah swt akan mendapatkan pahala.
Rahmat di balik Musibah orang islam tidak boleh tenggelam dalam kesedihan yg lama. Boleh bersedih tapi tidak boleh menderita. Bagi orang yang beriman musibah adalah ujian, maka akan mereka dihadapi dengan tenang, sehingga bisa lulus ujiannya dan disisi Allah swt akan mendapatkan pahala.
Allah Maha Adil, dibalik ujian akan ada hikmah bagi
orang-orang yang yakin. Orang yang cerdas akan mengubah musibah menjadi rahmat
dan orang yang bodoh mengubah ujian menjadi bencana.
Harga sukses itu mahal.! Kita bisa lihat dan perhatikan
riwayat hidup orang-orang sukses. Semakin besar musibah semakin besar
kesuksesannya.
Semoga manfaat bagi kita semua,Amin
Semoga manfaat bagi kita semua,Amin
Wassalam
By : rahmatpriyono87@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar