Penemu Sirkulasi Pernapasan Ibn Al-Nafis atau
Harvey?
ibn nafis |
Karena
dianggap bertentangan dengan Galen, Michael Servetus dianggap
menyimpang. Hukumannya, dirinya dan buku Christianismi Restitutio karyanya pun
dibakar. Penemuan sirkulasi dalam paru-paru menjadi hal yang penting dan
mengundang banyak perdebatan dalam dunia kedokteran. Pendapat yang diyakini
selama ini, teori mengenai sirkulasi paru-paru -- kaitan antara pernapasan dan
peredaran darah -- ditemukan oleh ilmuwan Eropa mulai abad ke-16. Penggiatnya
berturut-turut adalah Servetus, Vesalius, Colombo, dan terakhir Sir William
Harvey dari Kent, Inggris.
ibn al nafis |
ibnu nafis |
Tulisan dalam bentuk diktat itu, merunut pada konteks waktunya, dianggap sebagai karya tulis terbaik yang merangkai secara detil topik-topik anatomi, patologi, dan fisiologi. Diktat yang belakangan diketahui sebagai karya Ibnu Al Nafis ini juga mengungkap sesuatu yang mengejutkan: deskripsi pertama di dunia mengenai sirkulasi paru-paru!
Ia menguraikan lebih jauh konsep yang dipancangkan ilmuwan sebelumnya, Galen, pada abad ke-2. Konsep sirkulasi yang dikembangkan Galen menyebut adanya 'lorong rahasia' antara dua bilik jantung. Ia menguraikan bagaimana darah mencapai bagian kanan jantung dan bergerak menuju pori-pori yang tak terlihat di cardiac septum menuju bagian kiri jantung. Di sana darah bertemu dengan udara dan membangun sebuah 'kekuatan' sebelum diedarkan ke seluruh tubuh. Menurut Galen, sistem vena merupakan bagian yang terpisah dari sistem arteri saat mereka 'kontak' dalam pori-pori tak terlihat itu.
Namun, Ibnu Al-Nafis, berdasar pengetahuannya yang mendalam terhadap anatomi, memikirkan hal yang berbeda:
"...Darah dari kamar kanan jantung harus menuju bagian kiri jantung,
namun tak ada bagian apapun yang menjembatani kedua bilik itu. Sekat tipis pada
jantung tidak berlubang. Dan bukan seperti apa yang dipikirkan galen, tak ada
pori-pori tersembunyi di dalam jantung. Darah dari bilik kanan harus melewati
vena arteriosa (arteri paru-paru) menuju paru-paru, menyebar, berbaur dengan
udara, lalu menuju arteria venosa (vena paru-paru) dan menuju bilik kiri
jantung dan bentuk ini merupakan spirit vital..."
Dalam buku itu dia juga mengatakan:
Dalam buku itu dia juga mengatakan:
"Jantung hanya memiliki dua kamar...dan antara dua bagian itu sungguh
tidak saling terbuka. Dan, pembedahan juga membuktikan kebohongan yang mereka
ungkapkan. Sekat antara dua bilik jantung lebih tipis dari apapun. Keuntungan
yang didapat dengan adanya sekat ini adalah, darah pada bilik kanan dengan
mudah menuju paru-paru, bercampung dengan udara di dalam paru-paru, kemudian
didorong menuju arteria venosa ke bilik kiri dari dua bilik jantung..."
Mengenai anatomi paru-paru, Ibnu Al Nafis menulis:
Mengenai anatomi paru-paru, Ibnu Al Nafis menulis:
"Paru-paru terdiri dari banyak bagian, pertama adalah bronchi, kedua
adalah cabang-cabang arteria venosa, dan ketiga adalah cabang-cabang vena
arteriosa. Ketiganya terhubung oleh jaringan daging yang berongga."
Dia menambahkan lebih detil mengenai sirkulasi paru-paru:
Dia menambahkan lebih detil mengenai sirkulasi paru-paru:
"... Yang diperlukan paru-paru untuk transportasi darah menuju vena
arteriosa adalah keenceran dan kehangatan pada jantung. Apa yang merembes
melewati pori-pori pada cabang-cabang pembuluh menuju alveoli pada paru-paru
adalah demi percampurannya dengan udara, berkombinasi dengannya, dan hasilnya
memjadi sesuatu yang diperlukan di bilik kiri jantung. Yang mengantar campuran
itu ke bilik kiri arteria venosa."
Kontribusi lain Ibnu Al Nafis adalah bantahannya tentang nutrisi bagi jantung. Avicenna menulis makanan jantung diekstrak dari pembuluh kecil dan didorong ke dinding.
Kata Al Nafis:
"... Berbeda dengan pernyataannya (Avicenna-red) bahwa darah pada bagian kanan adalah untuk memberi makanan jantung adalah tidak benar sama sekali."
Kontribusi lain Ibnu Al Nafis adalah bantahannya tentang nutrisi bagi jantung. Avicenna menulis makanan jantung diekstrak dari pembuluh kecil dan didorong ke dinding.
Kata Al Nafis:
"... Berbeda dengan pernyataannya (Avicenna-red) bahwa darah pada bagian kanan adalah untuk memberi makanan jantung adalah tidak benar sama sekali."
Conun ibn al nafis |
Eropa terlambat memahami
Sir William Harvey |
Sayangnya, pengetahuan yang sungguh penting dalam dunia kedokteran ini hanya
populer di dunia medis Arab. Eropa baru mengetahuinya 300 tahun kemudian, saat
Andrea Alpago dari Belluno menerjemahkan karya Al nafis itu dalam bahasa Latin
tahun 1547. Kemudian, Michael Servetus menjelaskan teori sirkulasi paru-paru
dalam buku teologinya yang berjudul Christianismi Restitutio pada tahun 1553.
Dia menulis: "...Udara dan darah bercampur dan dikirim dari paru-paru
menuju jantung melalui pembuluh arteri; bagaimanapun, percampuran itu terjadi
di paru-paru. Warna cerah akan diberikan paru-paru, bukan jantung."
Dan, teori Servetus ini -- yang terkesan menjiplak Al Nafis -- dieksekusi oleh Gereja karena dianggap berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh Galen. Konsekuensinya, ia bersama bukunya dibakar. Andreas Vesalius mengikuti jejak Servetus menerangkan teori sirkulasi paru-paru. Dalam bukunya, De Fabrica, ia menulis persis seperti apa yang diuraikan Al Nafis. Pada edisi pertama buku Vesalius (1543), ia setuju dengan pendapat Galen bahwa darah dari bilik kanan menuju bilik kiri melalui sebuah sekat tipis.
Namun pada edisi keduanya, tahun 1555, ia sedikit meralatnya dengan kalimat: "Saya masih belum melihat bagaimana sekat yang sungguh tipis itu bisa mengalirkan darah dari bilik kanan menuju bilik kiri." Pendapat itu dikuatkan oleh Realdus Colombo (1559) dalam bukunya, De re Anatomica.
Penjelasan lebih rinci dikemukakan William Harvey. Pada tahun 1628 ia mendemonstrasikan langsung observasi anatomi di laboratorium hewan. Ia menjelaskan bagaimana darah berpindah dari bilik kanan, menuju paru-paru, lalu masuk ke bilik kiri jantung melalui vena paru-paru. Ia juga menunjukkan tak ada satupun pori-pori dalam sekat interventrikular jantung.
Ia menulis dalam monografnya: "Exercitatio anatomica de motu cordis et sanguinis in animalibus: Saya mulai berpikir tentang gerakan yang sangat cepat dalam lingkaran itu. Saya menemukan kebenaran bahwa darah dipompa dalam satu hentakan dari bilik kiri didistribusikan melalui pembuluh arteri ke seluruh bagian tubuh dan kembali melalui vena dan kembali ke bilik kanan, hanya setelah terkirim ke paru-paru dari bilik kanan."
Baca Sejarah Ibnu Al Nafis :
- http://www.islamset.com/isc/nafis/main.html
- http://www.islamonline.net/English/Science/2002/08/article06.shtml
- http://www.uua.org/uuhs/duub/articles/michaelservetus.html
Dan, teori Servetus ini -- yang terkesan menjiplak Al Nafis -- dieksekusi oleh Gereja karena dianggap berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh Galen. Konsekuensinya, ia bersama bukunya dibakar. Andreas Vesalius mengikuti jejak Servetus menerangkan teori sirkulasi paru-paru. Dalam bukunya, De Fabrica, ia menulis persis seperti apa yang diuraikan Al Nafis. Pada edisi pertama buku Vesalius (1543), ia setuju dengan pendapat Galen bahwa darah dari bilik kanan menuju bilik kiri melalui sebuah sekat tipis.
Namun pada edisi keduanya, tahun 1555, ia sedikit meralatnya dengan kalimat: "Saya masih belum melihat bagaimana sekat yang sungguh tipis itu bisa mengalirkan darah dari bilik kanan menuju bilik kiri." Pendapat itu dikuatkan oleh Realdus Colombo (1559) dalam bukunya, De re Anatomica.
Penjelasan lebih rinci dikemukakan William Harvey. Pada tahun 1628 ia mendemonstrasikan langsung observasi anatomi di laboratorium hewan. Ia menjelaskan bagaimana darah berpindah dari bilik kanan, menuju paru-paru, lalu masuk ke bilik kiri jantung melalui vena paru-paru. Ia juga menunjukkan tak ada satupun pori-pori dalam sekat interventrikular jantung.
Ia menulis dalam monografnya: "Exercitatio anatomica de motu cordis et sanguinis in animalibus: Saya mulai berpikir tentang gerakan yang sangat cepat dalam lingkaran itu. Saya menemukan kebenaran bahwa darah dipompa dalam satu hentakan dari bilik kiri didistribusikan melalui pembuluh arteri ke seluruh bagian tubuh dan kembali melalui vena dan kembali ke bilik kanan, hanya setelah terkirim ke paru-paru dari bilik kanan."
Baca Sejarah Ibnu Al Nafis :
- http://www.islamset.com/isc/nafis/main.html
- http://www.islamonline.net/English/Science/2002/08/article06.shtml
- http://www.uua.org/uuhs/duub/articles/michaelservetus.html
William Harvey :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar